Survei Litbang Kompas: Ganjar-Prabowo Bersaing Ketat di Jateng

By Admin


JAKARTA - Survei terbaru Litbang Kompas mengukur elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilu 2024 di Jawa Tengah (Jateng). 

Hasilnya, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, bersaing ketat dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Jawa Tengah sendiri terbagi menjadi sepuluh daerah pemilihan (dapil). Dari jumlah tersebut, Ganjar-Mahfud unggul di empat dapil, sedangkan Prabowo-Gibran unggul di enam dapil.

Ganjar-Mahfud unggul di empat dapil berikut:

-Jateng III: Grobogan, Blora, Rembang, Pati -Jateng IV: Wonogiri, Karanganyar, Sragen 

-Jateng V: Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Kota Surakarta 

-Jateng X: Batang, Pekalongan, Pemalang, Kota Pekalongan

Sementara, Prabowo-Gibran unggul di lima dapil di bawah: 

-Jateng I: Semarang, Kendal, Kota Salatiga, Kota Semarang 

-Jateng II: Kudus, Jepara, Demak 

-Jateng VI: Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung, Kota Magelang 

-Jateng VII: Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen -Jateng VIII: Cilacap, Banyumas 

-Jateng IX: Tegal, Brebes, Kota Tegal

Menurut survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jateng mencapai 31,6 persen. Sementara, angka elektoral Prabowo-Gibran hanya terpaut 2 persen lebih rendah, yaitu 29,6 persen. Survei juga memperlihatkan bahwa elektabilitas capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, berada di urutan terakhir yakni 4,3 persen. Adapun responden yang mengaku belum menentukan pilihan persentasenya justru menjadi yang terbesar, mencapai 34,5 persen.

Adapun survei ini digelar Litbang Kompas melalui wawancara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023. Survei melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +-2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas. (*)